Kontroversi Pesantren Al Zaytun 'tekan tutup' sambil menunggu 'perbaikan', pemerintah ingatkan untuk 'ambil keputusan dengan hati-hati'



Pemerintah telah diingatkan untuk "hati-hati" dan "tidak terpengaruh oleh tekanan dari pihak tertentu" ketika memutuskan nasib pesantren Al Zaytun yang kontroversial baru-baru ini, kata pengamat agama Budhy Munawar Rachman.

Anjuran penutupan pondok pesantren Al Zaytun datang dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat yang menilai ajaran pimpinannya, Panji Gumilang, "menyimpang" dan dikhawatirkan "diekspos" ke santri. dan guru .

Hingga Rabu (7/5), pemerintah belum memutuskan langkah apa yang akan diambil sebagai lembaga pendidikan terkait pondok pesantren Al Zaytun.


Namun, Wakil Presiden Indonesia Ma'ruf Amin mengatakan bahwa salah satu opsinya adalah Al Zaytun, "tidak tertutup tapi didukung".

Secara terpisah, Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan, persoalan pondok pesantren Al Zaytun "tidak boleh dibesar-besarkan", karena "pelakunya", yakni Panji Gumilang, sudah "ditangani". Menurut Bhudy Munawar, usulan penutupan petani itu "sangat berlebihan" karena bisa mencabut hak pendidikan ribuan siswa.

Lebih lanjut ia berargumen bahwa tudingan penistaan ​​agama tidak bisa dikaitkan dengan Panji Gumilang "karena perbedaan tafsir" karena bisa jadi merupakan "pelanggaran kebebasan beragama".



“MUI mencampuradukkan kebebasan beragama dengan ajaran sesat. Ketika ajaran itu mengarah pada tindakan kriminal, Anda bisa menyebutnya sesat. Tapi ketika Anda berbeda pendapat, pandangan yang menyimpang dari arus utama, Anda tidak bisa langsung menyebutnya sesat, kata Budhy kepada BBC News Indonesia. MUI-huoli


Bagi MUI Jabar, pemeriksaan Bareskrim Polri terhadap Panji Gumilang Selasa (7/4) lalu belum cukup untuk menyelesaikan kontroversi seputar pesantren Al Zaytun.

Rafani Achjar, sekretaris Länsi-Java Mui, mengemukakan bahwa Panji Gumilang "melakukan regenerasi selama puluhan tahun yang berujung pada Al Zaytun."

“Ini harus diberantas sampai ke akar-akarnya, karena kalau saja Panji Gumilang yang dihukum sementara yang lain melanjutkan ajarannya, maka tetap menjadi masalah. Kepedulian kita tetap ada,” kata Rafani kepada wartawan di Bandung, Yuli Saputra, melaporkan BBC News Indonesia.


"(Tulee) jatto-osia. Karena pasti sudah sekian puluh tahun yang lalu, dia menyiapkan skuat," lanjut Rafani.

MUI berargumen bahwa hasil investigasi mereka menunjukkan Panji Gumilang "pernah terlibat sebagai anggota dan aktif mengikuti ajaran Isa Bugis".


Sejak 1980-an, MUI telah menyatakan aliran Isa Bugis "sesat" karena melanggar rukun iman dan Islam.


Rifani mengaku mendapat informasi bahwa ajaran itu "ditundukkan" secara "selektif" kepada siswa dan "diterapkan oleh guru dan pengurus dengan loyalitas tak terbatas".


“Kalau tidak dibenahi, daya rusak bangsa dan negara ini akan besar ya, karena mahasiswanya banyak sekali.” Jadi bisa dibayangkan setiap kali kita diindoktrinasi dengan ideologi dan opini yang menentang negara kita," kata Rafani.


“Jadi kami pikir lebih baik ditutup dan diturunkan, walaupun benar-benar ditutup, bukan berarti ditutup. ."

"Bukan dibongkar, tapi dibangun"


Menghadapi tekanan tersebut, Wakil Presiden Mar'ruf Amin mengatakan ada beberapa cara menyikapi kontroversi seputar pesantren Al Zaytun. Salah satunya, pesantren Muslim, "tidak dibongkar tetapi didirikan dan dipelihara dengan baik."


“Masyarakat ingin membongkar dan menutup pondok pesantren ini, tapi sangat memprihatinkan karena jumlah santrinya banyak, seberapa besar jumlahnya.” "Itu harus didorong, harus dikoreksi, keyakinan dikoreksi, pemahaman dikoreksi, yang kalian sebut tugas negara, semua itu nanti dikoreksi, sekarang perlu latihan," kata Ma'ruf, Rabu. (5/7).


Pada saat yang sama, Menkopolhukam Mahfud MD mengatakan pada Rabu bahwa penuntutan pondok pesantren Al Zaytun sejauh ini merupakan "kejahatan umum terhadap individu dan bukan terhadap institusi".


Kasus dugaan penistaan ​​agama Panji Gumilang sendiri sudah memasuki tahap penyidikan.


Mahfud mengatakan bahkan penyelidikan terkait terorisme khusus atau tindak pidana pencucian uang "akan diselidiki jika ditemukan".


Pada saat yang sama, menurut Mahfud, Badan Nasional Terorisme (BNPT) sedang menyelidiki dugaan keterkaitan Al Zaytun dengan Negara Islam Indonesia (NII).


“Itulah mengapa kamu tidak bisa menyembunyikan ceritanya. sebelumnya ya Itu muncul dari ide sembilan departemen 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

motivasi

aku gak tau.....!!